Cipar-pari Timur (27/12/2024)
Kapolres Subulussalam, AKBP Yhogi Hadisetiawan melaksanakan program “Jumat Curhat” di Desa Cipar-pari Timur. Acara yang berlangsung penuh antusias ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antara pihak kepolisian dan masyarakat, tetapi juga forum diskusi untuk mengatasi berbagai permasalahan lokal. Dengan tema utama program Perkarangan Pangan Bergizi (P2B), Kapolres mengajak masyarakat untuk memaksimalkan potensi pekarangan rumah dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. Selain itu, isu-isu penting terkait keamanan masyarakat juga menjadi sorotan.
Perkarangan Pangan Bergizi (P2B): Sejalan dengan Program Makan Gratis dari Presiden Prabowo
Salah satu pembahasan utama dalam acara tersebut adalah program Perkarangan Pangan Bergizi (P2B), yang sejalan dengan kebijakan pemerintah Presiden Prabowo terkait "Makan Gratis" yang akan dilaksanakan setiap hari di sekolah-sekolah. Kapolres Subulussalam, AKBP Yhogi Hadi Setiawan, menjelaskan bahwa untuk mendukung program tersebut, diperlukan bahan pangan yang bergizi dan mencukupi kebutuhan gizi para siswa.
"P2B ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi program makan gratis di sekolah-sekolah. Dengan mengoptimalkan pekarangan rumah, warga bisa menanam tanaman seperti sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah yang dapat menunjang kebutuhan gizi," ujar Kapolres.
Lebih jauh, Kapolres menambahkan bahwa P2B tidak hanya bermanfaat dalam mendukung ketahanan pangan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga. Dengan memanfaatkan pekarangan yang ada, masyarakat bisa mengolah hasil pertanian untuk kebutuhan konsumsi pribadi atau dijual, memberikan peluang ekonomi yang lebih baik.
Masalah Keamanan: Isu Krusial yang Tak Bisa Dikesampingkan
Selain membahas program P2B, Kapolres juga membuka dialog mengenai masalah keamanan yang akhir-akhir ini menjadi perhatian serius di wilayah Subulussalam. Maraknya kasus kejahatan seksual, termasuk pemerkosaan, menjadi sorotan utama. Dalam diskusi yang penuh keprihatinan ini, Kapolres menyampaikan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
Beberapa kasus yang menjadi perhatian meliputi:
- Kasus Pencabuan oleh Orangtua Kandung: Kasus ini menimbulkan trauma mendalam bagi korban dan keluarganya. Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan perlindungan maksimal kepada korban dan proses hukum yang tegas kepada pelaku.
- Kasus Guru yang Mencabuli Murid: Sebagai pihak yang seharusnya menjadi teladan, perbuatan ini sangat mencederai kepercayaan masyarakat.
- Kasus Siswi yang Diperkosa oleh Teman-temannya: Kejadian ini mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pengawasan terhadap pergaulan remaja, terutama saat keluar malam.
Kapolres mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan kasus-kasus serupa dan memastikan bahwa korban mendapatkan bantuan psikologis serta pendampingan hukum yang memadai.
“Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kita membutuhkan peran serta masyarakat dalam mengawasi lingkungan dan mencegah terjadinya kejahatan,” tambah Kapolres.
Langkah Pencegahan dan Edukasi
Kapolres AKBP Yhogi Hadisetiawan menyampaikan beberapa upaya pencegahan antara lain :
- Sosialisasi Keamanan dan Perlindungan Anak: Program ini dapat dilakukan di sekolah-sekolah dan komunitas lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang hak anak dan langkah-langkah pencegahan kejahatan seksual.
- Patroli Malam Intensif: Upaya ini untuk menekan aktivitas remaja yang berkeliaran pada larut malam tanpa pengawasan.
- Pusat Pelaporan Cepat: Masyarakat didorong untuk memanfaatkan layanan pengaduan 24 jam untuk melaporkan kasus kekerasan atau kejahatan lainnya.
Penutup
Acara Jumat Curhat ini menjadi bukti nyata komitmen Kapolres Subulussalam dalam mendengarkan dan bekerja sama dengan masyarakat. Dengan mengusung tema yang relevan, yaitu Program Perkarangan Bergizi (P2B), serta membahas isu-isu keamanan yang mengancam kenyamanan warga, acara ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan sejahtera.